Danpak Stres Kronis Yang Dialami Oleh Otak


Seperti halnya makanan sehari-hari, tampaknya mustahil untuk melewati hari tanpa stres. Saat pekerjaan menumpuk meski di tengah liburan, tamu tak diundang ini bisa hadir. Jika lepas kendali, itu tidak baik. Karena efek stres pada otak dapat mengubah strukturnya. karena otak bisa membunuh sel-sel di dalamnya. Tentu saja, daripada mengalami hal ini, jauh lebih penting untuk mengeksplorasi bagaimana stres dapat dikelola dengan paling efektif.

Efek stres pada otak

Bukan hal baru jika efek stres pada tubuh bisa dilihat dari luar. Stres bahkan bisa menjadi penyebab kebutaan dalam fenomena gangguan konversi. Tidak hanya itu, kekhawatirannya tidak hilang. Efek stres pada otak tidak bisa dianggap remeh, antara lain:

Risiko Gangguan Mental

Sebuah studi tahun 2014 menemukan bahwa stres berperan dalam gangguan mental seperti depresi dan gangguan emosional lainnya.

Dalam percobaan ini, stres kronis terlihat menghasilkan lebih banyak sel penghasil mielin di otak. Pada saat yang sama, ada lebih sedikit neuron. Akibatnya, terjadi kelebihan mielin yang membuat komunikasi menjadi tidak seimbang. Ini juga akan berdampak negatif pada hipokampus otak.

Mengubah struktur otak

Dalam jangka panjang, stres juga dapat mengubah struktur dan fungsi otak. Sekali lagi, tautannya disebabkan oleh produksi mielin yang berlebihan.

Ketika ini terjadi, neuron yang bertanggung jawab untuk membuat keputusan atau berpikir pada tingkat yang lebih tinggi akan terganggu. Ada ketidakseimbangan antara neuron ini, yang disebut materi abu-abu, dan mielin, atau materi putih.

Namun, tidak semua stres dapat menyebabkan struktur otak terganggu. Bentuk stres yang baik, seperti ditantang, memiliki efek positif pada otak dan mempertajam ketahanan. Di sisi lain, stres kronis membuat otak lebih rentan terhadap masalah mental.

Membunuh sel-sel otak

Sayangnya, stres juga bisa membunuh neuron di hipokampus otak. Ini merupakan komponen yang erat kaitannya dengan memori, emosi dan kemampuan belajar. Selain itu, hipokampus juga merupakan tempat pembentukan sel-sel otak baru.

Selain itu, sementara tidak sepenuhnya jelas apakah stres mempengaruhi pembentukan neuron baru, jelas bahwa kondisi ini berperan dalam ketahanan sel-sel di otak.

Volume Otak Berkurang

Jangan meremehkan stres kronis, karena dapat mengecilkan volume otak di area yang berkaitan dengan kontrol emosi, metabolisme, dan memori.

Yang cukup menarik, bukan peristiwa traumatis yang menyebabkan hal ini. Efek stres pada otak juga bisa disebabkan oleh hal-hal yang kita hadapi sehari-hari.

Akumulasi peristiwa stres sehari-hari juga akan membuat seseorang lebih sulit menghadapi stres di masa depan. Selain itu, jika peristiwa stres berikutnya membutuhkan kontrol emosional yang luar biasa.

Gangguan memori

Jika Anda sering merasa pelupa, padahal usia Anda belum tua, stres bisa menjadi salah satu pemicunya. Bahkan situasi stres yang sepele seperti terjebak macet atau bangun terlambat dapat memengaruhi memori, seperti halnya kesulitan mengingat di mana harus meletakkan ponsel atau kunci mobil Anda.